March 16, 2007

Dua hari yang lalu saya pergi ke pusat elektronik bersama seorang teman untuk membeli creative zen v plus yang sudah lama saya impikan semenjak produk itu muncul. Selagi melihat-lihat produk yang menghiasi jendela toko sambil terus berbicara dengan teman, saya berpapasan dengan beberapa pria yang sedang berbincang-bincang, berjalan berlawanan arah dengan saya. Bak adegan di film-film. Atau sinetron. Telenovela. Etc. Sepertinya saya mengenal salah satu dari mereka. Apakah itu dia?

Saya tidak berusaha untuk memanggilnya. Dari sudut mata, terlihat ia membalikkan badan untuk melihat saya (atau orang di belakang saya? atau salah satu produk yang ada di jendela toko di depan saya? ok, saya sudah mulai gr). Tapi saya malah mengajak (menyeret, tepatnya) teman saya untuk pergi dari sana. Kalaupun ia berniat untuk menyapa saya, saya pikir saya tidak siap untuk di sapa. Lihat saja penampilan saya! Cuma memakai celana tiga per empat andalan saya yang sudah buluk, sendal biasa, tshirt biru, tas, dan bedak ala kadarnya.
Yah, seandainya memang benar ia adalah seseorang yang saya kenal, sedikit kaget juga bertemu di tempat seperti ini tanpa sengaja. Berapa lama ya kami tidak bertemu? Setahun yang lalu? Beberapa bulan yang lalu kami hanya sempat sms, itu pun hanya karena sekedar memberi tahu saya bahwa nomornya sudah ganti. Sekarang dia terlihat tambah gemuk. Dengar-dengar sih tahun lalu dia menikah. Entah benar atau tidak, karena dia tidak pernah serius kalau berbicara dengan saya. Hmm, sudahlah!

Berputar-putar mengunjungi satu toko ke toko yang lain dengan terus menerus berpikir tentangnya, akhirnya saya menemukan tempat yang menjual produk itu dengan beda harga sepuluh ribu rupiah di bandingkan dengan toko-toko lain. Kalau mendapatkan harga yang lebih rendah, kenapa tidak? Langsung saja saya membelinya. Ketika hendak mengambil dompet dari tas, saya tidak menemukannya. Ya ampun. Kemana dompet kecil mungil saya itu? Panik melanda. Bukan duit yang saya permasalahkan. Pertama, paling susah kalau sudah kehilangan atm, ktp, sim. Untuk mengurusnya, tidak bisa hanya 2-3 hari! Yang kedua, kan malu sama mas yang melayani saya, yang sudah memasukkan produk itu ke dalam plastik putih. Akhirnya teman saya berinisiatif menelpon teman satu kos dengannya untuk meminta tolong mencari dompet saya di kamarnya. Memang sebelumnya saya mampir dulu ke kos dia untuk mengambil tas yang ia pinjam dan saya menukar tas yang saya bawa dengan tas itu.

Ternyata memang benar dompet saya ketinggalan di kamarnya. Panik pun mereda. Dan teman saya berbaik hati meminjamkan duitnya untuk saya. Akhirnya, creative zen v plus 1gb impian saya tersimpan dengan manis di tas saya kemana pun saya pergi.

3 comments:

Anonymous said...

biar saya tebak!
itu spiker ya?

Anonymous said...

wahahahaha...untungnya ngajak temen kalo ngga balik lagi tuh.

Salam kenal

Nieke,, said...

knapa ga ditegor aja temennya? hehe, takut salah org ya? xD

duh, mbak.. lain kali hati2 yaaa.. *padahal saya juga pernah mengalami ini xP*