August 26, 2007

A lifetime waiting for the light to shine
Suddenly you were here, like an angel appeared
And the world that I knew changed into a wonderland
Then you called out my name, looked around and I found you were gone
Like the rays of the sun, disappeared into never ending nights

Beberapa waktu yang lalu saya bertemu dengannya tanpa di sengaja. Hadir begitu saja di hadapan saya seperti ketika ibu peri muncul pertama kali di hadapan cinderella yang sedang bersedih karena tidak bisa datang ke pesta kerajaan. Mengayun tongkat sihirnya membuat sang putri merasa begitu bahagia. Walau jam 12 semua itu musnah. Ya. Seperti itulah kehadirannya bagi saya. Sekejap. Namun membekas di hati yang paling dalam. Lalu pergi diam-diam dengan mencuri secuil hati.

Where everything real has turned to stone
And the songbird has flown (youre gone)
Now I know a rose can change a shade of blue
Ooh yeah, yeah, yeah, yeah, yeah
A shade of blue

Sama. Dari dulu ia memberikan perhatian pada saya dengan cara yang sama. Suaranya yang lembut, soror matanya yang teduh, hangatnya pelukan, sentuhan-sentuhan yang ia berikan selalu membuat saya tidak bisa memejamkan mata. Belaiannya. Sama seperti ketika ia mencium kening saya untuk pertama kali.

My bodys hurting, crying and yearning
Sometimes I feel like Im loosing my mind
And I think about you, knowing only you could understand
Here alone in my room, I can feel all the walls closing in
Feeling trapped in a shell, wishing that I could spin the wheels of change

Yang tidak saya mengerti, apa maksudnya dengan semua sentuhan yang ia berikan? Kenapa ia harus memperlakukan saya seperti cinderella? Membuat saya melayang jauh. Bermimpi tentangnya. Kemudian menghempaskan begitu saja.
Sepertinya dia lupa, bahwa saya bukan cinderella dimana ibu peri selalu hadir membawa kebahagiaan. Dan nantinya, ujung dari kisah ini bukan seperti layaknya penutup sebuah dongeng, ".. and they live happy ever after".

No comments: